Kata
Pengantar
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah–Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul tentang “ Materialisme Historis “. Makalah ini
diharapkan dapat lebih membantu pemahaman mengenai mata kuliah yang
bersangkutan dengan judul makalah ini.
Makalah ini saya buat dengan tujuan agar lebih menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi saya maupun mahasiswa / mahasiswi yang akan membaca /
mempelajari tentang makalah saya ini. Serta memberi penyadaran buat pembaca
bahwa Materialisme adalah penting untuk dipelajari dan diterapkan dalam
lingkungan mahasiswa yang intelek.
Tidak pula lupa, saya ucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Sehingga makalah ini terselesaikan
dengan baik.
Tebu
Ireng,09 September 2010
Penulis
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
MATERIALISME adalah paham ajaran yang menekankan keunggulan faktor-faktor
material atas yang spiritual dalam metafisika, teori nilai, fisiologi,
epistimologi atau penjelasan historis. Ada
beberapa macam materialisme, yaitu materialisme biologis, materialisme parsial,
materialisme antropologis, materialisme dialektis, dan materialisme historis.
Adalah Karl Marx (1818-1883) tokoh utama yang mengaitkan filsafat dengan
ekonomi. Dalam pandangannya, filsafat tidak boleh statis, tetapi harus aktif
membuat perubahan-perubahan karena yang terpenting adalah perbuatan dan materi,
bukan ide-ide (hal ini berbeda dengan Hegel). Manusia selalu terkait dengan
hubungan-hubungan kemasyarakatan yang melahirkan sejarah. Manusia adalah
makhluk yang bermasyarakat, yang beraktivitas, terlibat dalam suatu proses
produksi. Hakikat manusia adalah kerja (homo laborans, homo faber).
Jadi, ada kaitan yang erat antara filsafat, sejarah dan masyarakat. Pemikiran
Karl Marx ini kemudian dikenal dengan Materialisme Historis atau Materialisme
Dialektika.
Pandangan Karl Marx di atas mendapat reaksi yang beragam-ragam di Indonesia.
Mengapa? Karena materialisme adalah ajaran Marxisme, yang pada dasarnya
memiliki pemikiran sejalan dengan positivisme. Sesungguhnya perintis pemikiran
ini bukan hanya Karl Marx, tetapi juga Friedrich Engels (1820-1895). Mereka
berdua banyak mendapat inspirasi (terutama metode dialektikanya) dari filsuf
Jerman yang sangat berpengaruh, yaitu GWL Hegel (1770-1831). Marx adalah tokoh
pertama yang mengaitkan filsafat dengan ekonomi. Dalam perspektifnya, filsafat
tidak boleh statis, tetapi harus aktif membuat perubahan-perubahan karena yang
terpenting adalah perbuatan dan materi, bukan ide-ide (hal ini berbeda dengan
Hegel). Jalan pemikiran Karl Marx tersebut menjelaskan pandangannya tentang
teori pertentangan kelas, sehingga pada perkembangan berikutnya melahirkan
komunisme.
Dalam realitas, Marxisme adalah suatu gagasan yang menarik untuk
dicermati dari sudut pandang sains oleh kaum intelektual dan mahasiswa. Namun
bagi pemerintah dan mayoritas bangsa, Marxisme adalah ajaran sesat dan tak
bermoral yang bertentangan dengan ideologi negara kita Pancasila, dan UUD 1945.
Kuatnya indoktrinasi pemerintah di era orde baru menyebabkan sejumlah
intelektual dan mahasiswa hanya mempercakapkannya dalam area kampus. Itu pun
hanya semata-mata dalam perspektif Marxisme sebagai gagasan dalam konteks
sains. Namun, sulit untuk memungkiri bahwa gagasan-gagasan kaum mahasiswa di
era orde baru yang bernyali berteriak lantang memprotesi berbagai kebijakan pemerintah
yang konon katanya sarat dengan korupsi, kolusi dan nepotisme, dan kuatnya
peranan militer (militerisme) dalam mengamankan legitimasi kepemimpinan Orde
Baru di pundak Presiden Soeharto, boleh dapat dikatakan bernafaskan roh atau
jiwa dari gagasan Marxisme. Argumen ini mengemuka karena pada era itu yang
menjadi value demokrasi Indonesia
adalah musyawarah untuk mufakat, bukan demonstrasi, apalagi people power.
Dan yang dibahas dalam makalah ini adalah tentang Materialisme Historis
dengan berbagai sejarah pandangan filsafat dunia yaitu Hegel dan Karl Marx dan
Engels yang diperpadukan dalam pendapat serta pemahaman seorang tokoh marxisme
asal Indonesia,
yaitu Tan Malaka.
Download Materialisme Historis