PENDAHULUAN
Filsafat sejarah merupakan komponen yang tak dapat dipisahkan dari rangkaian keilmuan filsafat secara umum.Bagian integral yang berpengaruh dalam memahami dan mengkaji sejarah dari sudut pandang filsafat.Memandang sejarah bukan hanya masa lampau namun juga menjadi unsur perubahan dari masa ke masa.
Filsafat sejarah merupakan komponen yang tak dapat dipisahkan dari rangkaian keilmuan filsafat secara umum.Bagian integral yang berpengaruh dalam memahami dan mengkaji sejarah dari sudut pandang filsafat.Memandang sejarah bukan hanya masa lampau namun juga menjadi unsur perubahan dari masa ke masa.
Beberapa tokoh bermunculan dari
ranah filsafat sejarah,dan Hegel termasuk didalamnya.Dia merupakan salah satu
filsuf ternama yang dihasilkan Jerman sebagai sebuah tempat yang layak bagi
lahirnya beberapa filsuf terkenal dan berpengaruh. Disamping Immmanuel
Kant,Hegel memiliki konsistensi dalam berfikir dan kapabilitas rasio yang mampu
menterjemahkan hidup dalam bentuk rumus dialektikanya yang terkenal. Hegel
seorang yang progresif dalam berfikir dan bertindak,meskipun tidak reaksioner
dalam bersikap terhadap realitas.Filsafat Roh yang merupakan karakternya,yang
dia akui merupakan hasil sintesa antara pemikiran Fichte dan Schelling dizaman
pertumbuhan filsafat idealisme Jerman abad-19.Dia cenderung memaknainya sebagai
Roh Mutlak atau Idealisme Mutlak.
Pandangan mengenai realitas begitu
jauh dan meluas.Selain pandangannya mengenai Pikiran sebagai sesuatu yang
mempengaruhi kehidupan fisik dan material.Dia memiliki pengaruh yang sangat
besar dalam ilmu pengetahuan pada abad-19 dalam hal melakukan pembuktian
nilai-nilai realitas dengan nalar yang dia terjemahkan dalam bentuk hukum
dialektik.Yang dikemudian hari tanpa disadari menjadi inspirasi Karl Marx dalam
menetapkan teori materialis didalam tubuh sosialismenya.
Konsistensinya dalam melakukan
telaah pemikiran atas ‘idea’ menjadi sebuah kondisi yang menarik untuk dikaji
serta menjadi sebuah tambahan ilmu bagi diri pribadi. Dialektika Hegel menjadi
sebuah pisau analisis dalam menelaah sejarah secara lebih mendalam serta ilmu
pengetahuan secara global. Dialektikanya seolah suatu metode yang mampu
memecahkan problem realitas kehidupan.
PEMBAHASAN
Hegel seorang yang berkebangsaan Jerman,hidup dari keluarga yang mapan secara status sosial,serta pola pendidikan keluarga terutama ibunya yang mempengaruhi Hegel menjadi filsuf besar.Dia dilahirkan di Kota Stuttgart,Jerman pada 27 Agustus 1770.Dia sempat pula mengenyam pendidikan di Gymnasium Stuttgart,setelah kemudian melanjutkan di Universitas Tubingen.
Hegel seorang yang berkebangsaan Jerman,hidup dari keluarga yang mapan secara status sosial,serta pola pendidikan keluarga terutama ibunya yang mempengaruhi Hegel menjadi filsuf besar.Dia dilahirkan di Kota Stuttgart,Jerman pada 27 Agustus 1770.Dia sempat pula mengenyam pendidikan di Gymnasium Stuttgart,setelah kemudian melanjutkan di Universitas Tubingen.
Dalam hidupnya dia curahkan untuk
mempelajari dan mengkaji filsafat secara mendalam,dengan banyak membaca
artikel,buku-buku dari beberapa pemikir filsafat yang sempat pula
mempengaruhinya seperti;Aristoteles,Descartes,dan Kant (yang juga sempat ia
kritisi),hingga menelurkan beberapa karya yang cukup berpengaruh seperti;
Phenomenology of Spirit (yang dlm bahasa Inggris diterjemahkan Phenomenology of
Mind,bahasa Jerman Phänomenologie des Geistes),sekilas menggambarkan pemikiran
Hegel yang idealisme monistik,atau menjelaskan tentang keyakinannya perihal
satu pemikiran atau substansi,disini dia sependapat dengan pemikiran Baruch
Spinoza,kemudian Science Of Logic, dan beberapa diktat kuliahnya sewaktu
mengajar dibeberapa perguruan tinggi.
Dalam sebuah pengantar dibukunya
yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia;Filsafat Sejarah G.WF
Hegel,dinyatakan bahwa Hegel sebenarnya seorang yang berfikir ’konkret’ atas
ide-idenya serta pemikirannya,dia juga merupakan filsuf yang tidak reaksioner
dan revolusioner,sebab dia bukan politikus.
Hegel memang bukan seorang politikus
namun dialektikanya mampu menjadi inspirasi para politikus dalam melakukan
kajian politik dan sosial.Sehingga terkadang menjadi pisau analisis yang cukup
akurat dalam memandang realitas.Hegel mengakui dirinya cenderung befikir bebas
selayaknya filsuf dalam memaknai kehidupan dan pemikiran/rasio.Namun Hegel
memandang justru kebebasan merupakan wujud pengakuan dan penerimaan sadar
manusia atas suatu sistem nilai dalam hidup,seperti nilai yang terkandung dalam
ajaran agama (kristen).
Pemikiran Hegel yang senantiasa
berdialektika terhadap realitas dan memandang adanya ’realitas mutlak’ atau ruh
mutlak atau idealisme mutlak dalam kehidupan,sangat mempengaruhi dalam memandang
sejarah secara global,ini terbukti saat dialektikanya mampu memasukkan
pertentangan didalam sejarah sehingga dapat mengalahkan dalil-dalil yang
bersifat statis.
Hingga terbukti
pembuktian-pembuktian ilmiah yang dihasilkan.Dari sanalah filsafat sejarah
layak ditempatkan,sebagai bagian yang utuh dari dunia kefilsafatan. Hegel juga
memandang bahwa sejarah merupakan suatu kondisi perubahan atas realitas yang
terjadi,dia pula yang menyatakan sejarah menjadi sebuah hasil dari
dialektika,menuju suatu kondisi yang sepenuhnya rasional.
Menurutnya dialektika merupakan
proses restorasi yang perkembangannya berasal dari kesadaran diri yang akhirnya
akan mencapai kesatuan dan kebebasan yang berasal dari pengetahuan diri yang
sempurna,dia pula merupakan suatu aktvitas peningkatan kesadaran diri atas
pikiran yang menempatkan objek-objek yang nampak independen kearah
rasional,yang kemudian diadopsi Marx menjadi bentuk lain yakni ’alienasi’.
Dialektika Hegel menjadikan akhir
sesuatu menjadi awal kembali.seperti sebuah siklus.3 prinsip
utamanya;thesis-antithesis (terjadi 2 tahap perubahan yakni kualitatif dan
kuantitatif)-sinthesis.Thesis merupakan perwujudan atas pandangan
tertentu,antithesis menempatkan dirinya sebagai opisisi,serta sinthesis
merupakan hasil rekonsiliasi atas pertentangan sebelumnya yang kemudian akan
menjadi sebuah thesis baru.Dan begitu seterusnya.Sehingga ketiganya merupakan
pertentangan yang kelak menjadi kesatuan utuh dalam realitas.
Sebagai sebuah analogi sederhana ada
’telur’ sebagai thesis,yang kemudian muncul ’ayam’ sebagai sebuah
sinthesis,yang antithesisnya ’bukan-telur’.Dalam dilektika ini,bukan berarti
’ayam’ telah menghancurkan ’telur’ namun, dalam hal ini sebenarnya ’telur’
telah melampaui dirinya sehingga menjadi ’ayam’,dengan sebuah proses.Yang
kemudian itu akan kembali menjadi telur,dan terus seperti itu.Sehingga
dialektika merupakan proses pergerakan yang dinamis menuju perubahan.
Pemikirannya tentang Roh Mutlak atau
absolut dapat dilalui dengan pendekatan filsafat,agama dan seni,sehingga beliau
senantiasa mengkaji dan menguasai ketiga komponen yang juga mempengaruhi
pemikiran Hegel selama ini.Pengkajiannya yang begitu ketat,yang kemudian
memutuskan bahwa filsafat-lah yang memiliki tingkat pemahaman yang lebih yang
mampu menuju kepemahaman mengenai hakekat Roh Mutlak,dikarenakan sifatnya yang
konseptual dan rasional.
Disamping pemikirannya yang
menjunjung kebebasan sebagai unsur pada keberadaan Roh Mutlak.Dia meyakini
adanya essensi Roh Mutlak adalah ketidakterikatan atau kebebasan.Komponen yang
kemudian melahirkan konsepsi sosial-politik dalam negara. Roh Mutlak merupakan
sesuatu yang bersifat ’Idea’ yang melekat pada dirinya sebagai sesuatu yang
riil.Sehingga menurutnya kondisi realitas merupakan riil ada,dan sesuatu yang
riil merupakan realitas tersebut.Bukan berarti sesuatu yang tidak riil itu
bukan realitas,namun disanalah ruang telaah yang mendalam perlu mendapat
tempat.Masih menurutnya,yang menganggap bahwa negara sebagai sebuah institusi
kemasyarakatan,merupakan sebuah bentuk kemajuan pikiran/idea kearah kesatuan
bentuk dengan nalar.
Cukup banyak para pemikir atau
filsuf yang menganggap Hegel merupakan filsuf abstraksi,padahal secara kasat
mata sesungguhnya dia sedang menampilkan suatu bentuk konkretisasi dalam
mengolah pikirannya sendiri.Bahkan dirinya sempat mengkritik gaya abstraksi
dari rasionalisme abad-18.Gaya bahasa yang terlalu luas dan mendalam kadang
malah mempersulit dalam mencari sebuah hakekat pikiran itu sendiri.Sehingga
konkretisasi pikiran Hegel nampak dalam beberapa artikel dan buku karyanya yang
mencoba menampilkan aktualisasi pikirannya yang mampu menjawab realitas.
Hegel pergi untuk selama-lamanya
pada 14 November 1831 di Berlin,Jerman. Pemikiran serta beberapa karyanya mampu
memberikan pencerahan kembali filsafat Jerman pada khususnya,dan dunia secara
global.Hegel cukup banyak mempengaruhi para
filsuf,dibawahnya,seperti;Feurbach,Marx,Engles (dengan dialektika
materialisme),Jurgen Habbermas,Gadamer,dll.Meskipun cukup banyak pula filsuf
yang mengkritisi pemikiran beliau mengenai dialektika,termasuk Marx sendiri.
Hegel tidak hanya meninggalkan pemikiran abstraksi,namun pengikut Hegeliaan-nya pun terpecah menjadi dua kubu sepeninggal beliau;Hegelian Tua yang cenderung konservatif atas pemikiran Hegel terkait dialektika dan gagasan Hegel terkait agama yang dianggap selaras dengan nilai-nilai kristiani saat itu.Hegelian Tua sempat mempengaruhi kondisi Jerman hingga akhir abad-19;dan Hegelian Muda yang lebih modernis dan liberal atas pemikiran ’sang guru’.Mereka cenderung mengkritisi hukum dialektika Hegel,dan mentransformasikannya dalam bentuk dialektika materialis,serta menolak pikiran sebagai realitas tertinggi.Diantara tokohnya,yakni;David Fredrich Strauus,dan Ludwig Feurbach.
Hegel tidak hanya meninggalkan pemikiran abstraksi,namun pengikut Hegeliaan-nya pun terpecah menjadi dua kubu sepeninggal beliau;Hegelian Tua yang cenderung konservatif atas pemikiran Hegel terkait dialektika dan gagasan Hegel terkait agama yang dianggap selaras dengan nilai-nilai kristiani saat itu.Hegelian Tua sempat mempengaruhi kondisi Jerman hingga akhir abad-19;dan Hegelian Muda yang lebih modernis dan liberal atas pemikiran ’sang guru’.Mereka cenderung mengkritisi hukum dialektika Hegel,dan mentransformasikannya dalam bentuk dialektika materialis,serta menolak pikiran sebagai realitas tertinggi.Diantara tokohnya,yakni;David Fredrich Strauus,dan Ludwig Feurbach.
PENUTUP
Dalam hal ini Hegel memang tidak memaknai filsafat sejarah hingga pada tataran definisi konkret dan spesifik,tapi pandangannya mengenai sejarah sudah merupakan unsur integral dari filsafat sejarah itu sendiri,serta pernyataannya yang memandang filsafat sejarah sebagai sebuah pertimbangan pemikiran terhadapnya.
Dalam hal ini Hegel memang tidak memaknai filsafat sejarah hingga pada tataran definisi konkret dan spesifik,tapi pandangannya mengenai sejarah sudah merupakan unsur integral dari filsafat sejarah itu sendiri,serta pernyataannya yang memandang filsafat sejarah sebagai sebuah pertimbangan pemikiran terhadapnya.
Pemikiran sendiri merupakan realitas
tertinggi,serta sebagai hakekat kemanusiaan.Hegel mampu meyakinkan kepada
setiap orang bahwa sejarah merupakan suatu nilai yang sangat berharga dalam
kehidupan manusia.Dengan berbagai dinamika pemikiran dan tindakan manusia
sebagai sebuah bentuk pengakuan atas eksistensi suatu wujud material.
Dalam bukunya Filsafat Sejarah;Hegel
mencoba membuat suatu metode sejarah menjadi 3,yakni:Sejarah Asli.Memiliki
warna yang khas,yang perajalanannya berkisar pada perbuatan,peristiwa,dan
keadaan.Fase ini diawali dengan kemunculan filsuf era Yunani
kuno,yakni;Herodotus,Thucydides,Xenophone,dll;SejarahReflektif,adalah sejarah
yang cara penyajiannya tidak dibatasi oleh waktu yang berhubungan,melainkan
yang ruhnya melampaui batas;dan terakhir Sejarah Filsafati.Hegel menyatakan
bahwa sejarah merupakan konsepsi sederhana Rasio.Rasio sendiri merupakan
penguasa dunia,sehingga sejarah dunia memberikan suatu proses rasional kepada
kita.
Hegel dengan segala dinamika
pemikirannya mampu membuka ranah intelektualitas kita secara lebih luas.Luas
dalam menyikapi sejarah tidak hanya sebagai fenomena realitas,namun perwujudan
atas perubahan kondisi masyarakat dimasa depan.Dia telah menempatkan ruh dunia,
rasio manusia, dan kebebasan memperoleh makna dan posisi yang nyaman didalam
konteks sejarah.
Download DIALEKTIKA HEGEL ATAS FILSAFAT SEJARAH